CerBung : Bangku kosong (1)

Pagi itu, aku bangun dari tidur terasa berbeda. Ada perasaan senang, namun campur takut. Senang karena aku akan menjadi murid SMA di salah satu Sekolah yang diunggulkan.

Rasa takut belum juga reda, karena aku bakal benar-benar berkenal dengan orang baru. Tidak mudah bagiku berkenal dengan orang, sejak kecil aku dikenal pendiam, cuek, dan asik dengan dunia sendiri.

Setelah bangun, aku putuskan untuk mempersiapkan diri - - mandi, lalu memakai seragam yang sudah disiapkan tadi malam--

Tidak lupa sarapan sebelum berangkat, karena Masa Orientasi hari pertama berlangsung hingga pukul 3, tidak mungkin berangkat tanpa tenaga.

Karena orang rumah belum ada yang bangun, dan aku tidak bisa masak. Aku putuskan memakan roti untuk mengisi tenaga.

Kukunyah roti, tapi pikiranku sembari menimbulkan pertanyaan. Bagaimana Mosnya ya?, apakah kakak-kakak panitianya galak?, bagaimana kalau aku terus dihukum?

Pertanyaan itu memang belum bisa terjawab, aku melamum memikirkan jawabab. Sampai aku tidak sadar kalau orang rumah sudah pada bangun. 

Ibu menepuk pundakku, membuat aku sadar dari lamunanku. "kenapa melamun?" tanya dia. Aku mengeleng sambil senyum 
Ibu bertanya soal kelengkapan sekolah, dari atribut, alat tulis, hingga kesiapan mentalku. 

"aman, Bu" jawabku santai. Aku melihat jam dan bersiap untuk berangkat ke sekolah, setelah semuanya lengkap. Aku pamit dengan ibuku. 

"duh, sudah bujang anakku, sekolah yang benar ya. Jangan kamu membantah gurumu. " pesan ibu
"iya, Bun. Berangkat dulu yaa." jawabku 


Setelah itu, kunyalakan motorku untuk berangkat kesekolah 




Komentar