Langsung ke konten utama

flayer di tiang listrik

Cari Blog Ini

[Seminggu]

pada tanggal Januari 10, 2020

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

kita mulai dengan terima kasih, kepada diri sendiri yang niatnya iseng berhadiah karena belum tahu awal tahun mau mengisi dengan apa. hitung-hitunng

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

[Senja]

Sekarang dengar kata ini, yang langsung terlintas ada 'anak indie' dan 'kopi'. Entah dulu lihat kata ini di puisi bikin bergidik. Identik buat genre roman, entah ada maginya (kebanyakan baca puisi cinta, buat gombalin org). Aku rasa ya kalimat ini booming lagi bersamaan dengan musik folk atau indie. Selain itu hadirnya kedai kopi maupun kedai kopi susu langsung menjamur. Kalau dilihat bagus sih, bisa menggabungkan musik dan minuman menjadi satu kesatuan yang menghasilkan cuan. Walaupun keduanya bukan barang baru. Melansir IDNTIMES.com, Indonesia memiliki kopi lokal yang bisa bersaing di dunia. Seperti Kopi arabica gayo dari Aceh, Kopi Arabika Kintamani dari Bali, Kopi Arabika Toraja dari Sulawesi, dan masih banyak lagi. Aku sampai sekarang masih bingung membedakan kopi, mungkin lidahku katro. Cuma bisa rasain kopi ya pakai gula. Ajaib sih org bisa tahu kopi sampai ada after taste (ajarin donk hehe). Bercerita tentang musik Indie, ngomong-ngomong indie bukan genre

CerBung : Bangku Kosong (6)

Semua orang yang berada didalam ruangan langsung melihat sumber suara. "sini masuk" ucap kedua bindam. "maaf, Kak Tasya dan Andien, saya terlambat karena tadi kesiangan" ucap dia yang terlambat. "darimana kamu bisa tahu nama kita berdua" ucap kedua bindam, dengan nada bingung. "itu ditanda pengenal Kakak-kakak" jawab sambil menunjuk. "beruntung kamu, kita masih di tahap awal, perkenalkan dirimu kemudian duduk" Mengikuti perintah, dia langsung mengenakan dirinya, "selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya, Cyntia Merliam. Salam kenal semua nya" ucapnya santai. Lalu dia melangkah menuju kursinya, didalam kelas ini, kursi kosong tepat diseblahku. "hai" Cyntia menyapa duluan.

ikhlas

[Cerita 1] Sepanjang tahun tahun 2019, mungkin ini kata yang paling banyak mengema. Pada tahun sebelumnya juga muncul, tapi masih tak hirau seperti angin lalu. Namun tahun ini seperti muncul bak hantu yang menampakkan diri tiba-tiba. Sebelumnya gampang sekali mulut ini mengeluarkan kalimat "coba ikhlas", "kamu kurang ikhlas deh", "belum rezeki, ikhlasin aja", dan banyak lainnya. Semakin kesini, entah terpikir. Kalau sedang diposisi mereka apakah aku bisa cepat untuk ikhlas. Atau jangan-jangan kalimat diatas yang terucap sebagai jalan pintas, agar aku tidak mendengar keluh kesah mereka. Tahun 2019, jadi laboratorium dari kata 'ikhlas' itu sendiri. Ketika sedang dalam keadaan tidak baik, ada semacam bisikan untuk mengingat lagi petuah yang kamu berikan pada sekitarmu. Kalau sudah teringat, cuma bisa terduduk diam. sambil sambat. Selain gampang mengucap, ikhlas. Aku juga belajar Sematang apapun yang jadwalkan yang dibuat, konsep yang tertata, p

Diberdayakan oleh Blogger