[Sementara]



Sekarang buka sosial media, banyak postingan foto, caption, infografis, dll tentang apa yang telah terjadi dalam dasawarsa.
-

Kemarin-kemarin cuma mengkhayal, sepuluh tahun nanti mau jadi apa, mau ngapain aja, apa yang berubah. 

Mata asyik melihat apa yang telah mereka capai, tapi hati berkata lain. Entah kenapa, hal keren yang dilihat jika dikembalikan ke diri sendiri terasa seperti bumerang. 
-

"Kamu kapan kayak dia" 
"Di umur segitu, sudah bisa begitu" 
"Kamu gimana, kok masih gini-gini aja"

Itu hanya salah tiga dari banyak kalimat  perbandingan untuk diri sendiri. 
-

Kalau sudah di fase ini, mau tidur pun kebawa mimpi. Sekadar cari angin saja, pasti ketemu lagi. Ujung-ujungnya sambat dalam hati. 
-

Menarik ke diri sendiri, apa yang berkembang ke kehidupan. Satu yang paling jelas, perubahan secara biologis. Sisanya berubah mengikuti arus saja.
-

Sebagai yang selama ini mengikuti arus, berada di masa sekarang kerap kaget karena ternyata sudah jauh perjalanan. 


Banyak peristiwa berlalu, ada yang diingat ada juga yang lewat saja. Terpikir untuk mengubah beberapa cara hidup, dan sekarang dalam fase untuk berjuang.
-

Bukan mengikuti arus tidak baik, ada saatnya kita mengikuti keadaan, ada saatnya inisiatif tidak mengikuti arus. 
-

Tidak mengikuti arus tidak mudah, banyak yang harus dipersiapkan. Agar tidak kehabisan bensin di tengah perjalanan. Seketika jadi ingat kalimat ini, "Di dunia ini kita sementara". Entah siapa yang merangkai kalimat ini.

Sementara tapi kalau cuma leha-leha, tetap saja tak berguna

Komentar